OTOMOTIF

Keselamatan kerja di bengkel otomotif merupakan materi yang biasa, tetapi perlu kita ulas sebab sangat penting keberadaannya bagi sebuah pekerjaan yang efektif.
Keselamatan kerja di bengkel otomotif memang merupakan salah satu aspek penting di lingkungan kerja bengkel otomotif. Setiap orang yang bekerja di bengkel otomotif seharusnya memahami pentingnya keselamatan kerja. Bahkan, setiap orang seharusnya memahami hal tersebut sebaik-baiknya. Ini merupakan salah satu aspek penting dalam konsep gaya hidup sehat yang saat sekarang telah menjadi pola kehidupan masyarakat.
Salah satu tujuan melakukan pekerjaan adalah terselesaikannya pekerjaan sesuai dengan target pekerjaan dan semua berjalan aman. Artinya, pekerjaan yang kita kerjakan terselesaikan dan kita yang mengerjakan tidak mengalami apa-apa alias selamat. Keselamatan diri kita merupakan kondisi terbaik yang kita miliki. Ini merupakan salah satu bentuk kesehatan badan yang penting.
Keselamatan itu sangat penting bagi kehidupan. Dengan keselamatan yang ada di diri kita, maka kita dapat melakukan setiap pekerjaan sebaik-baiknya. Keselamatan itulah yang menjadikan kita dapat bekerja. Apa jadinya jika kita kehilangan keselamatan dalam diri kita? Apa artinya pekerjaan selesai jika lingkungan kerja kita tidak aman dan cenderung mengancam keselamatan diri kita.
Kondisi Lingkungan Bengkel Otomotif
Dalam penerapan konsep keselamatan kerja, satu hal yang harus kita perhatikan adalah bagaimana lingkungan kerjanya. Kita harus memahami lingkungan kerja kita sebelum kita menerapkan keselamatan kerja. Hal ini sangat penting sebab di lingkungan kerja itulah kita akan bekerja.
Dan, bengkel otomotif merupakan lingkungan kerja dengan spesifikasi kondisi yang khusus. Di bengkel otomotif ini, kita mendapati banyak kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dan, aspek inilah yang seharusnya kita perhatikan. Setiap kondisi dan alat serta bahan yang kita pergunakan pada saat bekerja harus kita sesuaikan dengan kebutuhannya.
Di sebuah bengkel otomotif, kita akan menjumpai beberapa hal, misalnya bahan yang mudah terbakar, bahan yang licin, tajam, dan sebagainya. Hal ini harus kita perhitungkan sebagai aspek keselamatan kerja yang akan kita terapkan. Jika kita mampu menganalisa kondisi lingkungan kerja, maka kita dapat memberikan antisipasi penanganan yang tepat.
Antisipasi penanganan yang tepat ini dimaksudkan untuk menyediakan sarana keselamatan kerja yang sesuai dengan kebutuhannya. Setiap aspek yang dapat menyebabkan kecelakaan seyogyanya kita back up dengan alat-alat yang tepat. Hal ini hanya dapat kita lakukan jika kita benar-benar mengenali segala aspek yang ada di lingkungan kerja. Setiap aspek yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja harus kita sediakan sarana keselamatan yang tepat.
Beberapa Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Otomotif
Untuk menunjang tercapainya keselamatan kerja di bengkel otomotif, maka kita perlu mempersiapkan beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan dalam program ini. Alat dan bahan tersebut harus kita sediakan di bengkel otomotif sehingga pada saat diperlukan dapat kita pergunakan sebaik-baiknya.

Alat dan bahan yang kita maksudkan meliputi:
• Tabung Pemadam Kebakaran

Ini merupakan alat pemadam kebakaran standar. Dengan alat ini, maka kita dapat memadamkan api yang mungkin tercipta di bengkel otomotif kita. Hal ini mengingat bahwa beberapa bahan yang kita pergunakan di bengkel otomotif bersifat mudah terbakar.
• Pasir

Pasir yang kita maksudkan dalam hal ini adalah pasir kering. Pasir ini kita gunakan sebagai penutup lantai yang tergenang air atu minyak pelumas yang tumpah. Dengan pasir ini, maka tumpahan minyak kita tutupi sehingga tidak menyebabkan kecelakaan saat ada orang yang menginjaknya.
• Kain Majun

Kain majun adalah kain percah dari bahan kaos yang dapat kita beli di tukang sablon atau konveksi kaos. Kain ini kita gunakan untuk mengelap kotoran yang ada di tangan atau alat-alat kerja kita. Dengan kain majun ini, maka kebersihan alat dapat kita pertahankan
• Serbuk Kayu gergaji

Serbuk kayu gergaji adalah serbuk yang dihasilkan dari proses penggergajian kayu. Serbuk ini kita gunakan untuk menutup genangan air atau terutama minyak pelumas di lantai bengkel. Prinsipnya sama dengan pasir, tetapi dengan menggunakan serbuk kayu ini, lebih bersih dan mudah dibersihkan.

Memahami Keselamatan Kerja Las
Kita yang bekerja di bengkel las, setiap hari harus berkutet dengan berbagai macam alat dan peralatan serta pekerjaan yang sedemikian rupa. Semua alat, perlengkapan dan pekerjaan kita mengandung resiko yang tidak kecil. Oleh karena itulah,maka keselamatan kerja las harus benar-benar menjadi pola hidup kita.
Pekerjaan mengelas adalah pekerjaan menyambung logam dengan logam melalui proses pemberian panas hingga suhu tertentu, suhu mencair dan memberikan bahan tambahan pada bagian tersebut serta membiarkannya membeku secara bersama-sama. Proses pemanasan dan pembekuan ini tentu saja menuntut kemampuan khusus dari kita.
Tidak sembarang orang dapat melakukan pekerjaan mengelas. Pekerjaan ini membutuhkan keterampilan khusus. Tanpa keterampilan khusus ini, maka pekerjaan yang kita lakukan tidak memberikan hasil maksimal. Bahkan, bisa saja memberikan kecelakaan pada kita. Pekerjaan Las adalah pekerjaan yang penuh resiko sebab terkait dengan alat dan bahan yang mudah terbakar dan menyebabkan kecelakaan.
Untuk pemahaman keselamatan kerja las, maka yang perlu kita ketahui adalah segala hal yang terkait dengan sistem kerja dan tempat kerja serta alat-alat kerja yang digunakan pada pekerjaan las. Hal ini sangat penting agar setiap alat dan proses kerja dapat kita kuasai dan kita lancar melakukan pekerjaan tersebut. Alat-alat dalam pekerjaan las sangat banyak, oleh karena itu kita harus memahami alat tersebut.
Macam-Macam Alat Keselamatan Kerja Las
Untuk melakukan pekerjaan pengelasan, maka ada beberapa alat yang perlu kita sediakan. Alat-alat ini sangat memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja jika tidak dipergunakan dan dikondisikan sebagaimana mestinya. Setidaknya, sebagaimana umumnya alat kerja, maka sebelum dan selama serta sesudah dipergunakan alat ini harus dalam kondisi baik.
Seringkali, kecelakaan kerja terjadi karena faktor terabaikannya kondisi alat kerja. Kita seringkali tidak memperhatikan kondisi alat-alat kita sehingga pada saat dipergunakan, ternyata tidak layak pakai, bahkan sangat membahayakan. Disamping itu, kita juga harus memahami dan mengetahui secara pasti alat-alat keselamatan kerja yang sering kita pergunakan dalam jenis pekerjaan las.
Untuk itulah, mari kita mengenal beberapa alat keselamatan kerja las yang perlu dipakai agar tidak mencelakai kita saat bekerja. Alat-alat tersebut adalah:
• Kaca mata las

Kaca mata las adalah alat untuk melindungi mata dari pijaran api las. Kaca mata las ini sangat penting sebab jika tidak dipakai, maka mata dapat mengalami kebutaan. Kaca mata ini dibuat warna hitam sebab percikan api pengelasan mempunyai tingkat cahaya yang snagat kuat. Percikan cahaya ini sangat berbahaya untuk mata sehingga warna hitam dapat mengatasinya.
• Tabir/topeng las

Tabir atau topeng las ini berguna untuk melindungi wajah dari percikan-percikan yang terjadi pada saat proses pengelasan. Percikan-percikan ini sangat berbahaya bagi wajah kita. Selain itu, tabir/topeng las ini juga untuk meindungi mata dari percikan pijar las.
• Apron/pelindung dada

Alat ini diletakkan di dada, seperti celemek. Apron ini terbuat dari bahan asbes, yaitu bahan yang sulit terbakar. Kegunaannya adalah mencegah badan terkena percikan api pengelasan yang tersebar saat pekerjaan mengelas dilakukan.
• Kaos tangan

Kaos tangan ini terbuat dari bahan asbes. Gunanya untuk melindungi tangan dari bahan-bahan panas setelah mengalami proses pengelasan. Seringkali kita lupa pada bahan yang baru dilas dan langsung kita pegang. Akibatnya tangan kita melepuh karena panasnya.
• Sepatu

Sepatu bertugas untuk melindungi kaki dari benda-benda yang masih panas setelah kita kerjakan. Seringkali kita lupa terhadap barang-barang yang sudah dikerjakan lama dan baru dikerjakan.

• Sementara kita harus berpindah-pindah tempat untuk menyelesaikan proses pengelasan. Pada saat itulah, mungkin saja kaki kita menginjak barang yang masih panas. Akibatnya kaki kita dapat melepuh dan terluka.
Perlu Anda ketahui, dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja antara lain :
• Perilaku yang tidak aman dan
• Kondisi lingkungan yang tidak aman
Meski demikian, berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi hingga menyebabkan keselamatan kerja terganggu, hingga saat ini lebih diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman dengan factor sebagai berikut:
1. Sembrono dan tidak hati - hati
2. Tidak mematuhi peraturan
3. Tidak mengikuti standar prosedur kerja
4. Tidak memakai alat pelindung diri
5. Kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan, seperti bencana alam. Faktor lain yang mengganggu keselamatan kerja 24% disebabkan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% karena perilaku yang tidak aman.
Tentu saja, cara yang paling efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas.
Oleh karena itu, harus diambil tindakan yang tepat terhadap tenaga kerja dan perlengkapan, agar tenaga kerja memiliki konsep keselamatan dan kesehatan kerja demi mencegah terjadinya kecelakaan.
Jika demikian, pendidikan akan kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting artinya. Tujuannya antara lain untuk melindungi kesehatan tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja, mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit. Berikut berbagai arah keselamatan dan kesehatan kerja :
1. Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya dan melakukan pencegahan sebelumnya.
2. Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempat kerja
3. Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja
4. Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi.
Terkait keselamatan kerja, faktor penyebab berbahaya yang paling sering ditemukan antara lain adalah :
1. Bahaya jenis kimia: terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan cairan metal, cairan non-metal, hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan embun yang beracun.
2. Bahaya jenis fisika: lingkungan yang bertemperatur panas dan dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising, vibrasi dan tekanan udara yang tidak normal.
3. Bahaya yang mengancam manusia dikarenakan jenis proyek: pencahayaan dan penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan, dan bahaya yg ditimbulkan oleh peralatan.
Adapun cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja adalah :
1. Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja, menutup mengisolasi bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
2. Pengendalian administrasi : mengurangi waktu pajanan, menyusun peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, memakai alat pelindung, memasang tanda-tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat.

Komentar