Jelang Turnamen Tinju 2-9 Juli Piala Presiden XXI

Jelang Turnamen Tinju 2-9 Juli Piala Presiden XXI. Sebanyak 25 negara termasuk tuan rumah Indonesia telah memastikan keikutsertaan pada turnamen tinju amatir memperebutkan Piala Presiden XXI di Stadion Tenis Tertutup Gelora Bung Karno, Jakarta, 2-9 Juli mendatang.

Informasi yang diperoleh dari Sekretariat Panitia di Jakarta, Sabtu, menyebutkan bahwa negara tersebut ialah Afghanistan (2 putra, 2 putri), Bhutan (4-0), Botswana (2-0), Hong Kong (2-0), Iran (8-0), Jepang (8-0), Kazakhstan (3-0), Selandia Baru (0-2), Nepal (1-1), Nigeria (2-2), Filipina (6-3), Rusia (8-0), Sierra Leone (7-3), Singapura (6-0), Korsel (8-2), Taiwan (5-2), Thailand (6-4), Turkmenistan (5-1), Australia (4-1), China (5-2), India (8-0), Myanmar (6-4), Mongolia (1-6), Tajikistan (1-1), Indonesia (24-18).

Namun empat negara belum mengkonfirmasikan jumlah petinju mereka, yaitu Malaysia, Kyrgistan, Pakistan, dan Vietnam.

Indonesia menampilkan tiga tim, yakni Tim Garuda, Rajawali, dan Elang. Tim Garuda berintikan petinju yang disiapkan untuk menghadapi SEA Games XXVI bulan November mendatang. Sementara Tim Rajawali diperkuat juara-juara Sarung Tinju Emas 2010.

Menurut mantan petinju nasional, Frans V.B., peluang Tim Indonesia untuk merebut gelar juara sangat berat. "Saya lihat negara-negara pecahan Uni Soviet ikut serta, termasuk Rusia. Kita tahu di masa lalu negara-negara ini merupakan gudang petinju amatir yang kualitasnya bagus-bagus. Karena itu berat bagi petinju Indonesia meraih medali emas bila di babak pertama langsung bertemu mereka," tutur Frans.

Dia tambahkan, peluang Indonesia sangat bergantung pada hasil undian pertandingan. Kalau hasil undiannya bagus, Indonesia terhindar dari pertemuan dengan negara-negara pecahan Uni Soviet di babak awal, sehingga peluang untuk meraih medali emas akan terbuka.

Meskipun demikian ada sejumlah petinju Indonesia yang secara kualitas berpeluang meraih medali, diantaranya Julio Bria dan Arenaldo Moniaga. "Kalau dua petinju ini tampil dengan konsentrasi penuh pada tiap ronde dan tiap babak, saya pikir peluang mereka sangat terbuka untuk meraih medali," katanya.

Frans mengaku kaget dengan banyaknya peserta, mengingat turnamen ini sudah lama tidak dilaksanakan. Piala Presiden terakhir digelar di Batam pada 2004 dan diikuti 14 negara.

Komentar