Rasa Lapar Juga Dipicu Kondisi Otak - Pengaruh Kelaparan Terhadap Otak

VIVAnews - Anda termasuk orang yang sulit menolak potongan kue coklat kedua? Seringkali kita menghadapi situasi di mana menikmati satu potong kue tidak cukup. Lidah pun ingin kembali menikmati potongan kedua.

Pemicunya adalah hasrat makan yang dipengaruhi otak. Hasrat makan adalah sistem yang kompleks, dan hingga saat ini para peneliti masih berusaha untuk mengerti sistemnya secara detail. Hasrat makan ini juga salah satu hal mendasar yang mengendalikan manusia.

"Pada dasarnya, untuk bertahan hidup sebagai spesies, kita perlu melakukan dua hal. Mendapatkan kalori untuk menjaga kerja tubuh dan menemukan pasangan untuk bereproduksi," kata Stephen O'Rahilly, profesor biokimia klinis dan kedokteran di Cambridge University, seperti dikutip dari Daily Mail.

Dua hal itulah yang menurut O'Rahilly selalu terkait dengan perilaku makhluk hidup, termasuk manusia. Terkait kebutuhan kalori, rasa lapar merupakan sinyal tubuh saat membutuhkan asupan kalori dari makanan.

Sebagian besar orang berpikir, lapar dipicu keadaan perut. Faktanya, rasa lapar secara umum berasal dari otak.

"Ada dua sistem dalam tubuh yang memicu rasa lapar. Pertama, sistem jangka panjang yang mengukur jumlah lemak tubuh, yang diketahui melalui level leptin, yaitu hormon yang disekresikan oleh sel lemak. Kedua, sistem jangka pendek yang mengatakan pada kita kapan makan terakhir, yang diukur dari isi perut, usus kecil, dan usus besar," kata Victor Zammit, profesor biokimia metabolisme di Warwick Medical School, Inggris.

Pada dasarnya, seseorang merasa lapar ketika tingkat lemak dalam tubuh menurun atau perut kosong. Rasa lapar yang disebabkan oleh otak, akan memicu pelepasan hormon yang disebut ghrelin.

Saluran pencernaan, terutama usus kecil dan usus besar, mengandung sel yang 'mencatat' nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, khususnya protein, lemak dan karbohidrat.

Sel ini kemudian menghasilkan 'hormon antinafsu makan' yang melalui darah dan memberitahu otak. Otak tidak hanya tahu apa yang kita makan, tapi juga kapan kita makan. Pada saat yang sama, otak menerima pesan dari hormon penekan rasa hasrat makan seperti insulin dari pankreas (ketika kadar gula darah naik) dan leptin. (art)
• VIVAnews

Komentar