Tinju Amatir Piala Presiden XXI: Pertina Tak Ada Perubahan Sistem Nilai


Tinju Amatir Piala Presiden XXI: Pertina Tak Ada Perubahan Sistem Nilai. Ketua Bidang Perwasitan Pengurus Pusat Pertina, Asriel Gootje, menyatakan bahwa sistem penilaian pertandingan pada turnamen tinju amatir internasional Piala Presiden XXI tidak berubah. Pernyataan ini sebagai tanggapan atas munculnya pertanyaan sejumlah peserta tentang pukulan yang bersih dan mendapatkan nilai.

"Tidak ada perubahan dalam penilaian, terutama pada pukulan yang mendapatkan angka. Hanya pukulan bersih yang dilakukan dengan teknis yang baik dan benar, yang mendapatkan nilai," papar Asriel yang juga mantan petinju nasional era 1970-an.

Sejumlah peserta menyatakan kebingungan mereka tentang pukulan yang dinyatakan bersih dan mendapatkan angka. Di antara peserta yang masih bingung tersebut terdapat dari Indonesia dan Iran.

"Sekarang ini asal pukul baik pelan maupun keras sama saja semua mendapat angka," tutur Ucok Sitompul, pelatih tim tinju Indonesia.

Hal yang sama dinyatakan petinju dan pelatih tim tinju Iran.

Namun hal ini dibantah oleh Asriel yang menegaskan bahwa hanya pukulan yang bersih saja yang mendapatkan angka.

"Hanya saja saya masih mempertanyakan mengapa pukulan yang diblok juga diberi angka. Soal ini akan saya cari tahu lebih lanjut," tutur Asriel.

Penilaian dalam pertandingan tinju saat ini menggunakan komputer sebagai pengolah data yang masuk. Terdapat lima wasit hakim yang bertugas memberikan penilaian terhadap pukulan atlet. Mereka akan memencet tombol bila seorang petinju pukulannya mengenai sasaran.

Pada layar monitor akan muncul angka dari masing-masing wasit hakim tersebut. Nilai tertinggi dan terendah dari lima hakim ini dihilangkan. Tiga nilai sisanya dijumlahkan dan kemudian dibagi tiga, maka akan muncul nilai yang diraih seorang petinju dalam satu ronde, papar Asriel.

"Prinsipnya seperti itu. Sistem ini diakui masih lebih baik ketimbang sistem yang lama, di mana hanya ada tiga wasit hakim yang memberikan angka dengan cara menekan tombol. Angka akan muncul di layar bila ketiga wasit hakim memencet tombol bersama-sama. Satu saja tidak memencet, maka tidak akan keluar angkanya,’ Asriel menambahkan.

Tentang kekecewaan pendukung petinju Indonesia yang merasa tidak puas atas penilaian wasit hakim, Asriel menyatakan hal itu biasa dalam pertandingan tinju. Wasit juga manusia dan menilai pun ada unsur subyektivitasnya.

"Yang terpenting ketidakpuasan itu jangan dilampiaskan dengan cara-cara negatif. Kalau memang merasa dirugikan ada salurannya, yaitu dengan protes resmi," Asriel mengingatkan.

Komentar